Rabu, 19 Juni 2013

CUSHING SINDROM

1.      CUSHING SYNDROME

A.    PENGERTIAN

Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemberian dosis farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid. (Sylvia A.Price;Patofisiologi, Hal 1088).
Nama penyakit ini diambil dari Harvey Cushing seorang ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasi penyakit ini pada tahun 1912. Sindrom Cushing ini ditandai dengan adanya peningkatan berat badan (obesitas), distribusi lemak pada bagian leher (buffalo hump), dan di wajah (moon face), striae berwana ungu pada kulit, osteoporosis, hiperglikemia, hipertensi, dan lain sebagainya. Jenis Sindrom Cushing terbagi atas 2 yaitu : (1) Dependen ACTH dan (2) Independen ACTH.

B.     ETIOLOGI

Sindrom Cushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan, kelebihan simulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks anak ginjal berupa adenoma maupun karsinoma yang tidak tergantung ACTH juga mengakibatkan Sindrom Cushing. Demikian juga hiperaktivitas hipofisis atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH. Sindrom Cushing yang disebakan tumor hipofisis disebut penyakit Cushing.

C.     GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang sering ditemukan pada Sindrom Cushing antara lain :
·         Obesitas sentral
·         Gundukan lemak pada punggung
·         Muka bulat (moon face)
·         Striae pada kulit paha, perut, dan payudara
·         Berkurangnya masa otot dan kelemahan umum
Tanda-tanda lain dapat ditemukan seperti :
·           Atropi atau kelemahan otot ekstremitas
·           Hirsutisme (kelebihan bulu pada wanita)
·           Ammenorhoe
·           Impotensi
·           Osteoporosis
·           Atropi kulit (akne)
·           Oedema
·           Nyeri kepala
·           Mudah memar dan gangguan penyembuhan luka

D.    DIAGNOSA LABORATORIUM
Screening test :
ü  Urine 24 jam untuk kortisol dan kreatinin (N : fungsi gromerulus harus baik GFR >30 ml/menit.
ü  Dexamethasone Supression Test ( N : < 5 ug/dl) : untuk menegakkan diagnosa penyebab sindrom cushing.
Test konfirmasi untuk Cushing Sindrome :
ü  Kadar kortisol serum
ü  Kadar plasma ACTH
ü  Uji Stimulasi ACTH ( cortisol > 20 ug/dl )
ü  CT-Scan (untuk menunjukkan pembesaran adrenal)


Daftar Pustaka

Sri,Fitrianti,dkk. 2012. Askep Sindrom Cushing. Makassar : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

 












0 komentar:

Posting Komentar